Binkam  

Kolaborasi Anggota Polsek Pekat Mediasi Keluarga yang Salah Paham Gegara Chat WhatsApp

Polres Dompu, NTB – Kolaborasi anggota Polsek Pekat, yakni Kapospol Doropeti, Bripka Dediansyah dengan Bhabinkamtibmas Sori Tatanga dengan cepat mengambil langkah persuasif untuk mendamaikan dua unsur keluarga dari kesalahan pahaman.

Pasalnya, lantaran tersulut api cemburu, salah satu warga diketahui inisial ZU (30) diduga sempat melesatkan ancaman menggunakan parang pada AR (37). Bahkan, ZU juga sempat melakukan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) akibat kesalahan pahaman tersebut.

Dediansyah, ketika dimintai keterangannya terkait langkah persuasif yang ia gelar bersama sejumlah tokoh, termasuk Bhabisa Desa menyebutkan bahwa Peristiwa itu terjadi sekitar 3 (tiga) bulan yang lalu lantaran ZU mencurigai Istrinya selingkuh dengan AR.

“Latar belakang permasalahan, bahwa terduga pelaku mencurigai korban ada hubungan spesial dengan istri ZU melalui via chat WhatsApp dan telpon yang sempat dia periksa pada HP istrinya,” ungkapnya.

Berangkat dari situ, ZU melakukan penganiayaan terhadap istrinya. Sehingga mengakibatkan istrinya menghubungi keluarganya di Kempo. Bahkan, keluarga istrinya melaporkan ke Pospol Doropeti kala itu.

Bhabinkamtibmas Soritatanga dan Kadus Sorimangge dibantu saudara ZU, mencari dan menjemput ZU untuk dipertemukan dengan istrinya dengan disaksikan keluarga istrinya, Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 19.30 Wita.

Kesepakatan di buat, bahwa ZU tidak akan melakukan tindak kekerasan itu lagi dan ikut di ajak tinggal di Kempo bersama Istri dan mertuanya untuk lebih mengawasi dan menjamin keselamatan anak dan cucunya, atas hal itu pelaku setuju.

“Pada 3 (tiga) hari sebelum peristiwa ini terjadi, ZU sudah berupaya mencari dan memburu AR dan menitipkan pesan ancaman ke setiap keluarganya AR,” sebut Dedi.

Atas ancaman tersebut, AR melapor via telpon ke Anggota Pospol Doropeti, dan kemudian meneruskan ke Bhabinkamtibmas untuk antisipasi.

“Atas peristiwa tersebut, tindakan-tindakan persuasif yang di lakukan anggota Pospol Doropeti guna mencegah dampak meluas terjadinya gesekan antar keluarga,” sambungnya.

Selanjutnya, baik keluarga korban maupun pelaku yaitu dengan menggalang kedua keluarga masing-masing Pihak di bantu Babinsa dan Pemerintah,serta para tokoh pemuda untuk bisa meredam dan menahan diri dan mencarikan solusi lewat jalan musyawarah atas masalah kedua pihak.

Dedi juga menyebutkan, bahwa permasalahan ini terjadi karena adanya dendam atas kecurigaan ZU akan adanya perselingkuhan antara Istrinya dengan AR.

“Bahwa antara ZU dan Korban sejatinya masih ada hubungan kekerabatan dan perlu para Keluarga besar berperan dalam penyelesaian masalah kedua orang ini,” jelasnya.

Terungkap juga, kata Dedi, bahwa ZU diduga mengalami stres berat dan mulai berbuat yang di luar kebiasaannya karena sejak berhenti bekerja di sebuah perusahaan di Wilayah Pekat dan lebih-lebih ada masalah internal dalam rumah tangganya.

“Tidak menutup kemungkinan keluarga dari Korban akan bereaksi bilamana dari ZU dan keluarga tidak ada respon positif dan itikad dalam menyelesaikan masalah ini, di mana pihak Korban ada indikasi sampai hari ini meredam persoalan untuk menunggu itikad baik pelaku dan keluarga.

“Sekitar pukul 22.30 Wita situasi masih aman terkendali,” pungkasnya.